Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar
Bismillahirrahmaanirrahiim
Al-Waliyyu adalah salah satu asma Allah yang berarti Allah Maha
Melindungi. Allah menciptakan ketegangan sebenarnya supaya kita menemukan
perlindungannya. Allah pelindung bagi orang yang beriman, dengan menerangi dari
kegelapan ke cahaya iman. Hal yang paling nikmat dari perlindungan Allah adalah
diberi ketebalan iman. Pertolongan Allah dapat pula berupa menjauhkan dari apa
yang kita inginkan karena Allah mengetahui hal itu akan menjauhkan kita
daripada Allah. Perlindungan dari Allah adalah kita bisa menyikapi apapun yang
terjadi dengan cara yang terbaik menurut Allah, inilah yang kita dambakan.
Orang yang paling beruntung dalam hidup ini adalah orang yang
berhasil mengenal Allah. Semua kenikmatan itu kecil dibanding nikmat mengenal
Allah. Orang yang tidak mengenal Allah akan yang selalu meributkan masa lah
dunia sampai-sampai ia mengorbankan kemuliaannya, ia korbankan harga dirinya
dan ketenangannya.
Orang yang bersungguh-sungguh kepada Allah, maka Allah akan
bersungguh-sungguh kepadanya. Dalam Hadits Qudsi, Jika seorang hamba Allah
mendekat sejengkal, maka Allah akan satu depak, jika kita sedepak, maka Allah
satu hasta, kalau kita berjalan ke arah Allah, maka Allah akan memburu hambaNya
dengan berlari-lari kecil.
Jadi kita semua berpeluang dekat dengan Allah. Syaratnya adalah
Jihad atau bersungguh-sungguh kepada Allah. Sempurnakan sekecil apapun
pengabdian kita kepada Allah, kalau kita tidak dapat berbuat yang besar,
lakukan yang kecil tetapi sungguh-sungguh. Seperti shalat tepat waktu. Kerapian
seharusnya dijaga ketika hendak shalat. Ketika masuk masjid cari shaf yang
paling depan. Para sahabat Rasul SAW bahkan diriwayatkan berebut shaf terdepan.
Marilah kita dekati Allah dengan yang kecil-kecil dulu. Maka
jangan dulu mengharapkan mengerjakan yang besar. Hal besar yang baik adalah
rangkaian dari hal kecil yang baik. Sekecil apapun maka tetap akan sempurna
perhitungannya oleh Allah.
Marilah perbaiki shalat dimulai dengan wudhu dengan nikmat. Dari
wudhu sampai menjelang shalat berdzikirlah, mengingat Allah dan minta diberi
kenikmatan shalat yang khusyu. Badan memakai wangi-wangian, kalau perlu
bersiwak dahulu. Sempurnakanlah. Rasakan kenikmatan shalat. Untuk mengobrol 10
menit berlalu tanpa terasa, kenapa shalat di hadapan Allah tidak kita
sempurnakan.
Keluar dari masjid berdesak-desakan dapat dijadikan amal dengan
mendahulukan orang tua. Ketika kehilangan sandal beristigfar dan berbaik
sangkalah, dengan begitu akan sempurna episode kehilangan sandal kita. Tidak
ada posisi yang kebetulan dalam hidup ini, karena semua kejadian terjadi dengan
perhitungan Allah yang Maha Sempurna. Ketika kita membayar uang ongkos bis kita
kelebihan memberikan uang, lebih baik dikhlaskan saja, jangan sampai dongkol
hati kita. Jangan sampai uang mencuri hati kita.
Asal kita ikhtiar dengan menyempurnakan setiap episode dengan apa
yang ada, hasil akhirnya celaka atau tidak itu urusan Allah. Setiap langkah
jadi amal untuk bekal mati.
Sebelum tidur berwudhu, baca Al-Qur’an walau cuma sepuluh ayat dan
pamit dengan istri. Mati dalam tidur seperti ini, insya Allah mati dengan
keadaan berdzikir. Bangun tidur bacalah doa, bergegaslah ke kamar mandi,
bersyukur ketika dibangunkan oleh Allah di seperempat malam untuk shalat
Tahajud. Doakan orang-orang sekeliling kita.
Berdzikirlah supaya engkau beruntung. Jangan sempatkan hati ini
penuh kebencian. Setiap kita punya musuh kotorlah hati kita. Biar saja uang
berkurang tapi hati tidak miskin. Tidak boleh ada yang mencuri hati ini.
Bonus dari pertemuan kita kali ini adalah mengenai citra islam
yang dibuat oleh kalangan luar Islam, bahkan sekarang Amerika mencap Islam
dengan citra melarat, miskin dan terbelakang. Istilah halal dalam Islam seperti
jihad, jilbab dan poligami mendapatkan citra negatif. Jangan sampai kita kotor
hati oleh istilah.
Setiap orang harus punya misi dakwah kesejukan. Jangan awali
sesuatu dengan kebencian.
Walhamdulillahirobbil'alamiin.